Showing posts with label UJI KOMPETENSI GURU. Show all posts
Showing posts with label UJI KOMPETENSI GURU. Show all posts

Kualitas Guru Tidak Bisa Dinilai Secara Portofolio , Mendikbud Akan Ubah Sistem Uji Kompetensi Guru


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy berencana membenahi sistem Uji Kompetensi Guru (UKG). Sebab, kualitas profesi guru tidak bisa dinilai secara portofolio.

"Portofolio itu aspek koginitif saja," katanya saat berkunjung ke kantor Republika di Jakarta Selatan, Rabu (24/8).
Menurutnya penilaian kualitas suatu profesi terutama guru harus dilihat dan diobservasi kemampuannya oleh orang ahli. Ia mencontohkan penilaiannya bisa dilakukan oleh asosiasi guru.

"Sama seperti calon dokter ketika masuk spesialis. Yang mengamatinya spesialis, rektor hanya kasih ijazah tapi belum jadi dokter. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang meresmikannya sebagai profesi dokter. Bahkan, banyak lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tidak jadi dokter dan hanya dapat
gelar sarjana dokter," jelasnya.

Muhadjir mengaku memperbaiki kualitas guru di Indonesia tidak mudah. Terlebih lagi jumlah guru yang mencapai 2,9 juta saat ini. Hal ini sangat berbeda jauh dengan Singapura yang luas wilayahnya kecil dan jumlah rakyatnya sedikit. Hal-hal ini jelas bukan pekerjaan mudah bagi Muhadjir.

Sebelumnya Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transformasi Pendidikan (KMSTP) mengatakan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) belum sesuai dengan yang diharapakan. Dengan kata lain, UKG belum bisa memastikan guru-guru lulus merupakan yang berkualitas.

KMSTP juga telah menyampaikan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar bisa menata ulang UKG ini.
Sumber : republika

Guru Akan Dibagikan Rapor Hasil UKG

Uji Kompetensi Guru (UKG) usai beberapa hari lalu. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan menungkapkan, sebanyak 3.805 guru yang telah mengikuti uji kompetensi guru (UKG) mampu mencapai nilai rata-rata di atas 91. 

“Mereka mampu melewati skor di atas 91,” terang Anies dalam acara kilasan setahun kinerja Kemendikbud 2015 di Gedung A, Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (30/12).

Menurut Anies, hasil UKG ini bukan menjadi akhir segalanya. Namun ini justru menjadi proses awal untuk meningkatkan guru di masa mendatang. 

Hasil UKG mereka akan menjadi cermin untuk mengembangkan potensi sesuai kebutuhan ke depannya. Menurut dia, ini merupakan salah satu ikhtiar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam memperbaiki kualitas guru dan pendidikan.

Sementara Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Sumarna Surapranata menjelaskan, rapor hasil UKG akan dibagikan ke sekolah pada pertengahan Januari 2016. Berkenaan dengan pelatihan untuk para guru akan dilakukan pada Mei 2016. 

Untuk guru yang mendapatkan nilai terbaik, Pranata berpendapat, mereka bisa menjadi tutor bagi guru lainnya. “Jadinya hasil ini menandakan bahwa guru itu harus terus belajar dan diajar,” jelas dia.

Pranata menyebutkan salah satu guru yang mampu menggapai  lebih dari 91. Guru Kimia SMA Negeri 2 Situbondo Nikmatil Hasanah memperoleh nilai 100 pada UKG lalu.
Sumber : http://www.republika.co.id